Zuriat Pangeran Bodrowongso

Dari Ki Bagus Abdurrahman, kemudian menurunkan keturunan Kiagus-Nyayu dan Kemas-Nyimas yang asli di Palembang. Karena jasanya yang begitu besar, semua keturunan raja-raja yang memerintah Palembang telah diwasiatkan agar tidak bermusuhan dengan keturunan Ki Bagus Abdurrahman ini, tetapi selalu hidup dalam keharmonisan dan kedamaian.

Ki Bagus Abdurrahman memiliki lima orang putra, masing-masing bernama: Ki Panggung, Ki Matuk, Kiagus Abdul Ghani, Khalifah Gemuk, dan Ki Bodrowongso Muda. Dari keturunan mereka ini, sejak zaman kesultanan, masa kolonial, dan awal kemerdekaan, mereka bertugas sebagai pejabat agama, seperti: Hoofd Penghulu, imam, khatib, kiai, guru agama, dan juga menjadi Syekh pengamal dan penyiar "Ratib Samman" yang berdomisili di Guguk Pengulon belakang Masjid Agung, di sekitar Keraton/Benteng Kuto Lamo dan Kuto Besak.[2]